Jumat, 24 April 2015

HIASI JIWAMU DENGAN AKHLAK MULIA "AQIDAH YANG SHAHIH ADALAH MUTIARA SEJATI YANG MESTI DIIKAT DENGAN IKATAN PALING BERHARGA YAITU AKHLAK YANG MULIA"

Nasehat ustadz Ali Ahmad bin Umar hafidzahullah.

Anak-anakku sayang...
Ketahuilah bahwa ilmu laksana pakaian yang menutupi jiwa manusia yang telah ditelanjangi oleh kebodohan dan kejahilan.

Ilmu adalah cahaya yang menerangi manusia dalam gelapnya kesyirikan, khurafat dan bid'ah.
Ilmu adalah pemutus belenggu kejumudan dan kefanatikan.
Ilmu adalah harta apabila diinfakkan ia bertambah dan berkembang, ia menjadi modal usaha yang senantiasa mendatangkan keuntungan.
Ilmu adalah sahabat dalam kesendirian dan penerang dalam gelapnya kuburan.
Ilmu adalah harta yang senantiasa menjaga pemiliknya didunia hingga gerbang akhirat/kuburan.
Ilmu adalah temansetia ketika menghadapi ujian dan fitnah kubur yang mengerikan.

Sesungguhnya orang-orang yang tidak memiliki ilmu mereka ibarat kuburan berjalan membawa bangkai manusia yang jahil.

Siapa yang bodoh terhadap agamanya sesungguhnya, ia telah mati sebelum jasadnya dimasukkan ke kuburannya.

Ilmu adalah kemuliaan, ia adalah pakaian bagi jiwa -jiwa yang telanjang, ia cahaya yang menerangi dan ruh yang memberi kehidupan pada hati manusia.

Namun,jika tanpa akhlak pembawa ilmu hanyalah seperti BUNGA BANGKAI YANG INDAH NAMUN MENJIJIKKAN.

Jika ilmu melahirkan akidah yang shahih, maka akidah yang shahih ini ibarat mutiara yang dipakai sebagai hiasan jari. Ketika orang ingin memakainya ...maka ia akan mengikat mutiara itu dengan ikatan yang indah dan berharga. Sungguh jika ia mengikat dengan tali rapia yang diambil dari selokan dan kotoran jalanan,yakinlah bahwa tidak seorangpun yang meyakini bahwa mutiara itu adalah mutiara yang asli.

Sungguh orang berilmu tanpa akhlak seperti seorang pembawa mutiara yang tersimpan dalam kotak kotoran. Maka ketika Allah subhanahu wa ta'ala telah menganugerahkan ilmu dan akidah yang shahih,hiasilah ia dengan akhlak yang mulia. Bukankah Allah ta'ala telah memuji Rasul kita tercinta Muhammad shalallahu alaihi wasallam atas ketinggian akhlaknya. "Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung."(Q.S. Al-Qalam : 4)

Syaikh Salim bin Ied al Hilali hafidzahullah, mengatakan bahwa penafsiran yang paling benar dalam menafsirkan ayat ini adalah perkataan Aisyah radhiallahu anha tatkala ia ditanya tenntang akhlak rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Maka dia menjawab :

"Akhlak nabi adalah Al-Qur'an."

Anak-anakku sayang....
Banyak riwayat tentang para ulama tentang mulianya akhlak mereka diantaranya:

~ Habib al Jalab rahimahullah berkata:"Aku bertanya kepada Ibnul Mubarak,"Apakah sebaik-baik perkara yang diberikan kepada seseorang?" Dia menjawab,"Akal yang cerdas".Aku berkata:"kalau tidak bisa?" Dia menjawab," Adab yang baik." Aku bertanya, "kalau tidak bisa?" Dia menjawab."Saudara penyayang yang selalu bermusyawarah dengannya." Kalau tidak bisa?"Dia menjawab."Diam yang panjang." Kalau tidak bisa?"Dia menjawab," Kematian yang segera."

~ Iman Asy-syafi'i rahimahullah berkata:"Barangsiapa yang ingin Allah membukakan hatinya atau meneranginya hendaklah ia bekhalwat/menyendiri, sedikit makan, meniinggalkan pergaulan dengan orang-orang bodoh, dan membenci ahli ilmu yang tidak mempunyai inshaf/sikap obyektif dan adab."

~ Dikatakan kepada Imam Asy-syafi'i rahimahullah, "Bagaimana hasratmu terhdap adab?" Dia menjawab,"Aku mendengar satu huruf dari adab yang belum pernah aku dengar, maka seluruh anggota badanku ingin memiliki pendengaran hingga dapat merasakan kenikmatan mendengarnya." dikatakan,"Bagaimana keinginanmu untuk mendapatkannya?" Dia menjawab,"Seperti keinginan seorang wanita yang kehilangan anaknya sedang ia tidak memiliki anak selainnya."

~ Ibnu Sirrin rahimahullah berkata,"Para salaf mempelajari adab sebagaimana mereka mempelajari ilmu."

~ Al-Hasan rahimahullah berkata,"Sesungguhnya seorang laki-laki yang keluar untuk menuntut ilmu adab baginya selama dua tahun kemudian dua tahun."

~ Habib bin Asy syahid rahimahullah, berkata kepada anaknya :"Wahai anakku, pergaulilah para Fuqaha' dan ulama' ..belajarlah dan ambillah adab dari mereka . Sesungguhnya hal itu lebih aku sukai daripada banyak hadits."

~ Seorang salaf berkata kepada anaknya,"Wahai anakku ..engaku mempelajari satu bab tentang adab lebih aku sukai daripada engkau mempelajari tujuh puluh bab dari ilmu."

~ Mukhallad bin al husain rahimahullah berkata kepada ibnul mubarak rahimahullah, "Kami lebih membutuhkan banyak adab daripada banyak hadits."

~ Abu Bakar al Mithwa'i rahimahullah berkata:" Aku bolak balik kepada Abu 'Abdilla/ yakni Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah selama sepuluh tahun, Beliau membacakan kitab al musnad kepada anak-anaknya. Aku hanya melihat adab dan akhlak Beliau rahimahullah."

~Adz-Dzahabi rahimahullah menyebutkan,"Bahwasanya majelis iman Ahmad bin Hambal rahimahullah dihadiri oleh lima ribu orang, lima ratus orang diantaranya mencatat, sedangkan yang lainnya mengambil manfaat dari perilaku dan adab beliau."

~ Ibnul Mubarak rahimahullah berkata,"Aku telah mencoba diriku, maka aku tidak mendaptkan darinya sesuatu yang lebih bermanfaat setelah takwa kepada Allah ta'ala daripada adab dalam setiap kondisinya meski jiwaku tidak suka.

Selalu lebih baik dari pada diamnya dari berbuat bohong, atau menghibahi manusia,sesungguhnya ghibah telah diharamkan oleh Allah azza wa jalla dalam kitab-kitab. Aku katakan pada diriku,"Taatlah dan aku memaksanya kesantunan dan ilmu adalah perhiasan bagi orang yang memiliki kemuliaan seandainya ucapannya itu dari perak maka diam adalah dari emas."
Maka pelajarilah adab dan amalkanlah semua ilmu yang engkau dapatkan.

Semoga Allah subhanahu wa ta'ala memberikan keberkatan dalam hidupmu.
Aamiin.

(disalin dari buku "KETIKA CINTA MERINDU")

https://www.facebook.com/suaramadinah/posts/454158438076578

Tidak ada komentar:

Posting Komentar