“Secantik apapun wanita Syiah, aku tidak akan tertarik,” kata seorang pria muslim kepada temannya.
“Mengapa?”
“Sebab aku tidak tahu, dia sudah pernah mut’ah atau belum”
“Mengapa?”
“Sebab aku tidak tahu, dia sudah pernah mut’ah atau belum”
Lalu bagaimanakah ciri-ciri wanita Syiah agar seorang muslim tidak salah pilih saat mencari istri atau mencari menantu?
1. Secara fisik tampilan mereka bisa jadi
sama dengan tampilan muslimah, sama-sama menutup aurat. Tetapi pada
banyak kesempatan mereka mengenakan pakaian hitam-hitam (jubah hitam dan
kerudung hitam, tanpa cadar).
2. Pada beberapa acara keagamaan, selain mengenakan pakaian hitam-hitam,
wanita Syiah juga memakai ikat kepala bertuliskan syiar Syiah. Sepintas,
tulisan itu tampak biasa tetapi ternyata memiliki makna seruan doa.
Misalnya: Ya Ali, Ya Husain, Ya Fatimah.
3. Untuk menyamarkan kata Syiah, mereka menggantinya dengan ahlul bait.
Sehingga wanita Syiah sering menyebut istilah ahlul bait, mengklaim diri
sebagai pecinta ahlul bait, mengemukakan pendapat ahlul bait ketika
membahas persoalan agama dan mengunggulkan mazhab ahlul bait
dibandingkan mazhab lainnya.
4. Menunjukkan ketidaksukaan terhadap para sahabat Nabi selain Ali bin Abu
Thalib radhiyallahu ‘anhu. Pada situasi yang ‘kondusif’ mereka
menunjukkan kebenciannya kepada para sahabat Nabi dalam bentuk mencela
hingga mengkafirkan, terutama para shabat utama seperti Abu Bakar
radhiyallahu ‘anhu, Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, dan Utsman bin
Affan radhiyallahu ‘anhu.
5. Tidak mengakui Abu Bakar, Umar dan Utsman sebagai khalifah yang sah.
Sebaliknya, mereka menganggap tiga khulafaur rasyidin itu sebagai
pengkhianat dan perampas kekuasaan.
6. Meskipun tampilannya
seperti aktifis Islam, wanita Syiah tidak suka menghadiri pengajian umat
Islam ahlus sunnah, juga tidak suka berada di masjid ahlus sunnah.
7. Menghadiri perayaan-perayaan syiah seperti Idul Ghadir, peringatan Asyura dan lain-lain
8. Ketika puasa Ramadhan, mereka tidak
segera berbuka seperti umat Islam tetapi menunggu beberapa saat setelah
matahari terbenam hingga tampak bintang gemintang.
9. Tidak berpuasa di hari asyura.
Sebaliknya, mereka tampak bersedih dengan kesedihan yang mendalam pada
hari itu demi mengingat tragedi Karbala
10. Bersedia, bahkan senang dimut’ah.
Mut’ah adalah kawin kontrak untuk jangka waktu tertentu baik dalam
hitungan hari, bulan ataupun tahun.
Demikian 10 di antara ciri-ciri wanita Syiah. [Ibnu K/bersamadakwah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar