Ra, kamu biarlah tetap menjadi lagu romantis yang indah di sepanjang hidup ku,
Meskipun kita udah tak saling menuju
Tapi kenangan kita akan selalu abadi menemaniku,
Dan masih ku simpan di kotak hatiku,
#loveumyrainbow
My Rainbow
just share a little story of my life
Jumat, 13 April 2018
Rabu, 11 April 2018
Waktu begitu cepat berlalu
Seiring langkah dalam cerita
Terbayang wajahmu dalam hatiku
Kau adalah kisah yang terindah
Tajamnya matamu tenangkan hati
Luka hidupmu kau bawa sembunyi
Hangatnya sentuhmu yang penuh cinta
kau adalah bintang dalam hatiku
Dalam lelahmu masih kau tersenyum
Dalam duka kau belai aku
Dalam sempitmu ajarkanku tegar
Alloh slalu bersamamu
Oh Alloh slalu bersamamu
Ayah .. ayah terima kasih
Kau beri aku cinta
Ayah.. ayah terima kasih
Ajarkan aku hidup
::love u Ra till jannah::
Selasa, 18 Agustus 2015
Setia Hingga ke Surga
Hal yang tak dapat dipisahkan dari pernikahan adalah kesetiaan. Ini menjadi harga mati untuk melanggengkan keharmonisan negara cinta yang dibangun bersama. Terkadang banyak orang tidak bijak menyikapi deraan ujian dalam berumah tangga. Bukan hidup namanya kalau tak pernah diuji dengan beraneka ragam cobaan. Termasuk juga ujian dalam pernikahan. Berbilang tahun mendapati pasangan hidup tak sesuai harapan terkadang menimbulkan irisan luka menganga yang tak mampu ditahan. Betapa banyak terjadi perceraian karena prahara rumah tangga yang tak tertahankan lagi.
Kesetiaanlah yang membuat masalah kehidupan sepelik apapun menjadi indah. Cobaan menjadi bumbu-numbu yang meningkatkan rasa cinta. Ujian menjadi tantangan. Dan problem-problem yang dinikmati bersama akan berbuah manis dengan limpahan pahala tiada berkesudahan. Kesetiaanlah yang membuat keutuhan rumah tangga yang telah terbangun bertahan lama. Walau manusiawi kita menggerutu atau protes dengan kondisi rumah tangga yang tak sesuai dengan apa yang ada di bayangan. Ketahuilah hidup tak selamanya sesuai dengan apa yang didambakan. Namun takdir hidup selalu menyediakan apa yang sebenarnya kita butuhkan.
Setia adalah perajut benang-benang perbedaan. Kesetiaan adalah cahaya yang menerangi gulitanya masalah kehidupan. Setia membuat pernikahan menjadi langgeng nan abadi. Jika tak ada setia maka takkan ada pernikahan yang bertahan lama. Setia menuntut adanya pengorbanan harta, biaya, waktu bahkan perasaan. Ibnu Jauzi menceritakan dalam bukunya shaed Al Khatir,” Abu Ustman Al-Naisaburi ditanya,” Amal apakah yang pernah anda lakukan dan paling anda harapkan pahalanya? Beliau menjawab,” Sejak usia muda keluargaku selalu berusaha mengawinkanku, tapi aku menolak. Lalu suatu ketika datanglah seorang wanita padaku dan berkata, “ Wahai Abu Ustman sungguh aku mencintaimu. Aku memohon atas nama Allah agar sudilah kiranya engkau mengawiniku. Akupun menemui orang tuanya yang ternyata miskin dan melamarnya. Betapa gembiranya ia ketika aku mengawini putrinya. Tapi ketika wanita itu datang menemuiku setelah akad barulah aku tahu kalau ternyata matanya juling, wajahnya sangat jelek dan buruk. Tapi ketulusan cintanya kepadaku telah mencegahku keluar dari kamar. Akupun terus duduk dan menyambutnya tanpa sedikitpun mengekspresikan rasa benci dan marah. Semua demi menjaga perasaannya. Walaupun aku bagai berada di atas panggang api kemarahan dan kebencian. Begitulah kulalui 15 tahun dari hidupku bersamanya, hingga akhirnya ia wafat. Tiada amal yang paling kuharapkan di akhirat , selain dari masa-masa 15 tahun dari kesabaran dan kesetiaanku menjaga perasaannya dan ketulusan cintanya
.
Setia bagaikan menyelam di dasar lautan terdalam untuk mendapatkan mutiara indah berkilauan. Selalu ada perjuangan. Selalu ada pengorbanan yang terkadang menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya. Bahkan terkadang kita harus memberikan apapun yang kita punya dengan konsekuensi nyawa sebagai taruhannya. Kisah berikut menyadarkan kita dalam islam selalu ada kisah inspirasi yang mungkin belum terselami mutiara inspirasinya.
Pernikahan itu telah berjalan empat (4) tahun, namun pasangan suami istri itu belum dikaruniai seorang anak. Dan mulailah kanan kiri berbisik-bisik: “kok belum punya anak juga ya, masalahnya di siapa ya? Suaminya atau istrinya ya?”. Dari berbisik-bisik, akhirnya menjadi berisik.
Tanpa sepengetahuan siapa pun, suami istri itu pergi ke salah seorang dokter untuk konsultasi, dan melakukan pemeriksaan. Hasil lab mengatakan bahwa sang istri adalah seorang wanita yang mandul, sementara sang suami tidak ada masalah apa pun dan tidak ada harapan bagi sang istri untuk sembuh dalam arti tidak ada peluang baginya untuk hamil dan mempunyai anak.
Melihat hasil seperti itu, sang suami mengucapkan: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, lalu menyambungnya dengan ucapan: Alhamdulillah.
Sang suami seorang diri memasuki ruang dokter dengan membawa hasil lab dan sama sekali tidak memberitahu istrinya dan membiarkan sang istri menunggu di ruang tunggu perempuan yang terpisah dari kaum laki-laki.
Sang suami berkata kepada sang dokter: “Saya akan panggil istri saya untuk masuk ruangan, akan tetapi, tolong, nanti anda jelaskan kepada istri saya bahwa masalahnya ada di saya, sementara dia tidak ada masalah apa-apa.
Kontan saja sang dokter menolak dan terheran-heran. Akan tetapi sang suami terus memaksa sang dokter, akhirnya sang dokter setuju untuk mengatakan kepada sang istri bahwa masalah tidak datangnya keturunan ada pada sang suami dan bukan ada pada sang istri.
Sang suami memanggil sang istri yang telah lama menunggunya, dan tampak pada wajahnya kesedihan dan kemuraman. Lalu bersama sang istri ia memasuki ruang dokter. Maka sang dokter membuka amplop hasil lab, lalu membaca dan mentelaahnya, dan kemudian ia berkata: “… Oooh, kamu –wahai fulan- yang mandul, sementara istrimu tidak ada masalah, dan tidak ada harapan bagimu untuk sembuh.
Mendengar pengumuman sang dokter, sang suami berkata: inna lillahi wa inna ilaihi raji’un, dan terlihat pada raut wajahnya wajah seseorang yang menyerah kepada qadha dan qadar Allah SWT.
Lalu pasangan suami istri itu pulang ke rumahnya, dan secara perlahan namun pasti, tersebarlah berita tentang rahasia tersebut ke para tetangga, kerabat dan sanak saudara.
Lima (5) tahun berlalu dari peristiwa tersebut dan sepasang suami istri bersabar, sampai akhirnya datanglah detik-detik yang sangat menegangkan, di mana sang istri berkata kepada suaminya: “Wahai suamiku, saya telah bersabar selama Sembilan (9) tahun, saya tahan-tahan untuk bersabar dan tidak meminta cerai darimu, dan selama ini semua orang berkata:” betapa baik dan shalihah-nya sang istri itu yang terus setia mendampingi suaminya selama Sembilan tahun, padahal dia tahu kalau dari suaminya, ia tidak akan memperoleh keturunan”. Namun, sekarang rasanya saya sudah tidak bisa bersabar lagi, saya ingin agar engkau segera menceraikan saya, agar saya bisa menikah dengan lelaki lain dan mempunyai keturunan darinya, sehingga saya bisa melihat anak-anakku, menimangnya dan mengasuhnya.
Mendengar emosi sang istri yang memuncak, sang suami berkata: “istriku, ini cobaan dari Allah SWT, kita mesti bersabar, kita mesti …, mesti … dan mesti …”. Singkatnya, bagi sang istri, suaminya malah berceramah di hadapannya.
Akhirnya sang istri berkata: “OK, saya akan tahan kesabaranku satu tahun lagi, ingat, hanya satu tahun, tidak lebih”.
Sang suami setuju, dan dalam dirinya, dipenuhi harapan besar, semoga Allah SWT memberi jalan keluar yang terbaik bagi keduanya.
Beberapa hari kemudian, tiba-tiba sang istri jatuh sakit, dan hasil lab mengatakan bahwa sang istri mengalami gagal ginjal.
Mendengar keterangan tersebut, jatuhlah psikologis sang istri, dan mulailah memuncak emosinya. Ia berkata kepada suaminya: “Semua ini gara-gara kamu, selama ini aku menahan kesabaranku, dan jadilah sekarang aku seperti ini, kenapa selama ini kamu tidak segera menceraikan saya, saya kan ingin punya anak, saya ingin memomong dan menimang bayi, saya kan … saya kan …”.
Sang istri pun bad rest di rumah sakit.
Di saat yang genting itu, tiba-tiba suaminya berkata: “Maaf, saya ada tugas keluar negeri, dan saya berharap semoga engkau baik-baik saja”.
“Haah, pergi?”. Kata sang istri.
“Ya, saya akan pergi karena tugas dan sekalian mencari donatur ginjal, semoga dapat”. Kata sang suami.
Sehari sebelum operasi, datanglah sang donatur ke tempat pembaringan sang istri. Maka disepakatilah bahwa besok akan dilakukan operasi pemasangan ginjal dari sang donatur.
Saat itu sang istri teringat suaminya yang pergi, ia berkata dalam dirinya: “Suami macam apa dia itu, istrinya operasi, eh dia malah pergi meninggalkan diriku terkapar dalam ruang bedah operasi”.
Operasi berhasil dengan sangat baik. Setelah satu pekan, suaminya datang, dan tampaklah pada wajahnya tanda-tanda orang yang kelelahan.
Ketahuilah bahwa sang donatur itu tiada lain adalah sang suami itu sendiri. Ya, suaminya telah menghibahkan satu ginjalnya untuk istrinya, tanpa sepengetahuan sang istri, tetangga dan siapa pun selain dokter yang dipesannya agar menutup rapat rahasia tersebut.
Dan subhanallah …
Setelah Sembilan (9) bulan dari operasi itu, sang istri melahirkan anak. Maka bergembiralah suami istri tersebut, keluarga besar dan para tetangga.
Suasana rumah tangga kembali normal, dan sang suami telah menyelesaikan studi S2 dan S3-nya di sebuah fakultas syariah dan telah bekerja sebagai seorang panitera di sebuah pengadilan di Jeddah. Ia pun telah menyelesaikan hafalan Al-Quran dan mendapatkan sanad dengan riwayat Hafs, dari ‘Ashim.
Pada suatu hari, sang suami ada tugas dinas jauh, dan ia lupa menyimpan buku hariannya dari atas meja, buku harian yang selama ini ia sembunyikan. Dan tanpa sengaja, sang istri mendapatkan buku harian tersebut, membuka-bukanya dan membacanya.
Hampir saja ia terjatuh pingsan saat menemukan rahasia tentang diri dan rumah tangganya. Ia menangis meraung-raung. Setelah agak reda, ia menelepon suaminya, dan menangis sejadi-jadinya, ia berkali-kali mengulang permohonan maaf dari suaminya. Sang suami hanya dapat membalas suara telepon istrinya dengan menangis pula.
Dan setelah peristiwa tersebut, selama tiga bulanan, sang istri tidak berani menatap wajah suaminya. Jika ada keperluan, ia berbicara dengan menundukkan mukanya, tidak ada kekuatan untuk memandangnya sama sekali.
Setia tidak akan dinikmati hasilnya oleh mereka yang main-main dalam membangun negara cintanya. Ketika telah memutuskan untuk menikah berarti juga harus tahu setia merupakan rukun yang tak bisa dihilangkan. Ketahuilah pernikahan adalah seni mengelola kesetiaan dalam menerima pasangan apa-adanya bukan karena ada apanya. Yakinlah pasangan hidup yang Allah berikan adalah anugerah terbaikNya yang akan membawa kepada kehidupan surga sebelum surga sebenarnya. Selalu setialah agar kau temukan kebahagiaan dalam perjalanannya.
Sumber: http://www.dakwatuna.com/2015/02/02/63392/setia-hingga-ke-surga/#ixzz3j8DsolEN
Senin, 06 Juli 2015
Kamis, 11 Juni 2015
Tingkatan Ikhlas, Menata Hati Meraih Bahagia
Sahabat, setiap manusia pasti menginginkan kehidupan yang bahagia, menikmati hidup ini tanpa merasa terbebani oleh berbagai masalah. dan hal ini hanya akan dirasakan orang yang sungguh-sungguh berupaya ikhlas, menjaga setiap amalnya, baik amal ibadah maupun amal shalih dalam kehidupan bermasyarakatnya, hanya bagi Allah.
Tidak terbersit keinginan untuk dipuji, dihargai, dihormati makhluk. Ringan saja ketika melakukan sesuatu, yang penting baginya adalah ridha dan berkah Allah. Ia tahu bahwa tugasnya di dunia ini hanya dua, pertama luruskan niat selalu, hanya demi meraih cinta Allah, lalu selanjutnya ia harus menyempurnakan ikhtiar agar hasil yang diharapkan betul-betul optimal, terbaik yang dapat dipersembahkannya.
Sehingga ia tidak perduli dengan penghargaan orang lain, ia tetap bersemangat beramal shalih, baginya yang terpenting, apa yang dilakukannya mendapat ridha Allah. Rezeki baginya adalah ketika ia mampu berbuat meluruskan niat dan beramal dengan amal terbaik.
Untuk mencapai tingkatan ikhlas tertinggi, yaitu meraih ridha Allah. Menurut Imam Ali radhiallahu ‘anhu, ada beberapa level ikhlas, antara lain;
✔ PERTAMA, ikhlasnya seseorang untuk meraih kebahagiaan duniawi. Ketika berdoa pun, ia berharap keinginan duniawi semata. Walaupun ini tingkatan terendah, namun lebih baik karena ia hanya meminta hanya kepada Allah saja.
✔ KEDUA, ikhlasnya seorang pedagang, ia berusaha ikhlas namun dengan menghitung-hitung pahala terlebih dahulu. Jika suatu amal banyak mendatangkan pahala, pasti ia semngat mengerjakannya. Berharap amal tersebut dapat menghapuskan dosa serta menguntungkan duniawinya.
✔ KETIGA, ikhlasnya seorang hamba sahaya, ia takut sekali dengan ancaman Allah, sehingga ia berusaha ikhlas dalam berbuat, hanya demi Allah agar Allah tidak murka kepadanya.
✔ KEEMPAT, ikhlasnya orang yang berharap syurga, balasan baik bagi Allah, sehingga amal yang dikerjakannya betul-betul diperuntukkan sebagai bekal hidup diakhirat kelak, agar ia meraih surga; balsan tertinggi dari Allah.
✔ TINGKAT TERAKHIR, KELIMA, ikhlas tingkat tertinggi, ia pasrah dengan ketentuan Allah. baginya ia berbuat terbaik hanya demi keridhaan dan berharap cinta Allah. Ia hanya berkehendak dapat berjumpa Allah kelak, selain itu terserah Allah, ia tidak begitu peduli dengan balasan Allah. Cukup baginya cinta dan perjumpaan dengan Allah nanti.
Subhanaallah, mudah-mudahan suatu saat kita kita dapat meraih tingkatan ikhlas tertinggi ini. Amiin.
Untuk menjadi seorang yang ikhlas pasti memerlukan latihan (riyadhah), berat memang pada awalnya , namun jika sungguh-sungguh berupaya, pasti akan berbuah keikhlasan yang tiada bandingnya dengan kehidupan dunia ini.
Cobalah mulai berusaha melupakan setiap amal yang kita lakukan, seakan-akan kita tidak pernah melakukannya. Dan jangan membeda-bedakan amal besar atau amal kecil, semua amal sama saja, upayakan berbuat terbaik dalam amal apapun juga.
Lupakan pula penghargaan dan celaan orang lain, upayakan bersikap biasa-biasa saja dengan semua yang kita lakukan. serta jangan berharap balasan berbentuk pujian, materi atau penghargaan dari orang lain. Ridha dan pujian Allah lebih menentramkan hati , karena dialah sumber dari segalanya.
Marilah kita senantiasa menata keikhlasan hati, dengan mulai berlatih dalam setiap kesempatan amal. Dengan begitu, mudah-mudahan suatu saat bahagia teraih, dunia akhirat. Aamiin.
sumber : http://laillanm.blogspot.com/2013/10/tingkatan-ikhlas-menata-hati-meraih.html
Kamis, 04 Juni 2015
Secangkir Teh untuk Hasan Al Bana
Setelah acara berakhir, seorang petani meminta Hasan Al Banna mampir ke rumahnya, sementara jumlah Ikhwan saat itu sangat banyak dan ada banyak janji dan pertemuan. Tapi petani itu tetap mendesaknya.
Hasan Al Banna pun mengabulkan permintaan petani itu dengan syarat datang sendirian saja dan tidak ada hidangan kecuali secangkir minuman saja.
Petani itu mengantar Hasan Al Banna ke rumahnya dengan hati gembira dan meminta kepada istrinya agar menyiapkan secangkir teh secepatnya.
Orang itu merasa senang dan Hasan Al Banna pun meminum tehnya. Setiap kali menyeruput tehnya, Hasan Al Banna tersenyum, hingga petani itu merasa senang.
Ketika kunjungan telah selesai, Hasan Al Banna kembali kepada para Ikhwan yang telah menunggunya. Petani itu mengantarnya dengan gembira.
Kemudian petani itu kembali ke rumahnya dengan cepat dan mengambil cangkir teh tadi untuk meminum sisanya. Namun, ia tidak mendapati kecuali bekas-bekasnya.
Ia memaksa menyeruput teh bekas minum Hasan Al Banna tadi. Namun ia terkejut, karena teh itu terasa asin, bukan manis!
Sumber : http://www.fimadani.com/secangkir-teh-untuk-hasan-al-banna/
Peringatan 5 tahun Tragedi Kapal MaviMarmara
Peringatan 5
tahun Mavimarmara dimulai dari pelataran Jami Fetih
Istanbul dan meluber ke jalan2 Istanbul menuntut keadilan para syuhada dan
menyeret para pejabat tinggi pemerintah dan militer Israel ke International
Court .... di Al-Fatih Mosque, Istanbul Turkey
Cerita dari saksi hidup tragedi kapal Mavimarmara, Abdillah Onim
Blokade zionis Israel atas Gaza yang hingga kini masih berlangsung, menyita perhatian para Aktivis diseluruh dunia khususnya Aktivis peduli Palestina, mulai dari Indonesia, Malaysia, Turkey, Aljazair bahkan hingga ke Amerika.
Kesewenangan pihak zionis pun selalu membuat geram, emosi masyarakat Turkey yang bisa dikatakan masyarakat Turkey dan Pemerintah Turkey lebih berani dari negara Arab yang bertetangga dengan tanah Palestina, tidak hanya berani mengecam akan tetapi juga berbuat nyata, salah satunya berani menggertak untuk menutup Kedutaan Israel di Turkey, contoh kecil yang nyata.
Turkey untuk kapal Mavimarmara, mematahkan blokade Gaza.
Saya dan Aktivis Indonesia lainnya sudah berada di Kota Istanbul Turkey satu minggu sebelum Kapal Mavimarmara yang rencananya akan bertolak menuju kota Antalya selatan Turkey.
Waktu masih berada di Indonesia, saya pernah sampaikan kata bahwa : wah kita nekat nih ikut misi pelayaran Freedom Flotilla dengan tujuan haluan kapal yaitu pelabuhan Gaza, saya sangat yakin kapal yang akan kita tumpangi membawa kita ke Gaza bakal di tembak oleh militer Angkatan Laut Israel, kataku Abdillah Onim kepada NGO Indonesia Bergerak di bidang medis yang pernah bergabung selama 13 Tahun.
Walau memang 9 unit kapal, terdiri dari 3 kapal penumpang yaitu kapal Mavimarmara 546 orang, kapal Sfendoni, kapal Chalengger serta 6 kapal Cargo yang membawa barang bantuan bagi warga Gaza seperti sandang, pangan, obat-obatan, bahan bangunan, mainan anak-anak, generator listrik serta bantuan lainnya yang memang sangat dibutuhkan oleh 1,5 juta jiwa (periode 2010) kini jumlah warga Gaza Bertambah menjadi 2 juta jiwa.
Saya sangat mengenal kondisi Gaza khususnya dari segi keamanan yaitu sangat beresiko dan sangat tidak aman, karena sebelum mengikuti pelayaran kapal Mavimarmara saya sudah pernah masuk Gaza di tahun 2009 pasca Agresi Israel ke Gaza pada akhir tahun 2008, yang warga Gaza menyebutkan perang Alfurqon, dalam Agresi Israel tersebut menewaskan lebih dari 1600 warga Gaza tewas, dan puluhan mengalami luka luka.
Pada tahun 2009, saya berada di Gaza, berbaur dengan masyarakat Gaza, para petani serta nelayan saya bergaul juga warga sipil, sore hari saya rutin ke pantai menyaksikan aktivitas para nelayan Gaza, mereka ditembaki oleh militer Israel, nasib nelayan Gaza hanya dua kemungkinan yaitu pulang membawa hasil tangkapan yaitu Ikan untuk anak istri mereka atau mereka jual atau pulang tinggal nama karena tewas dilaut akibat di tembak Israel atau ditangkap langsung dijebloskan kepenjara, tanpa kejelasan informasi, coba bayangkan warga asli Palestina, mereka mencari sesuap nasi di tanah kelahiran mereka sendiri, di laut mereka sendiri, mereka di bunuh oleh penjajah, bagaimana dengan kita warga asing, pendatang, mengatasnamakan Aktivis, mengantar bantuan kemanusiaan ya pasti di tembak oleh militer Israel.
Dalam benak dan hati kecil saya, selama kita berbuat baik dan iklas karena Allah swt insya Allah pasti ada kemudahan, dan kalaupun terjadi sesuatu dengan diri saya maka inilah resiko dari perjuangan membela rakyat Palestina dan usaha membebaskan kiblat pertama Islam dunia yaitu Masjid Alaqso almubarok ( baca Surat Al Isro'), bismillah tawakaltu alallah saja.
Pada tanggal 30 Mei 2010, jam 8 malam waktu Antalya kapal Mavimarmara pun mengangkat jangkar dan mulai bergerak meninggalkan pelabuhan kota wisata tsb dengan tujuan Gaza Palestina.
Misi pelayaran armada kapal Mavimarmara dikoordinir langsung oleh NGO Turkey yaitu IHH Turkey, selain IHH Turkey juga terdapat beberapa NGO international baik dari Eropa, Swedia, kurang lebih ada 6 negara uang campur tangan bermitra langsung. Sedangkan para Aktivis atau para relawan kemanusiaan yang ikut dalam pelayaran itu berasal dari 39 negara termasuk Indonesia dan Malaysia, jumlah total para relawan kemanusiaan yaitu 700 orang.
Perlahan kapal Mavimarmara menambah laju kecepepatan hingga lampu Kota dan pelabuhan Antalya tidak terlihat melewati perairan Cyprus Yunani dan sudah di rencanakan bahwa semua kapal akan bertemu untuk berkoordinasi kembali di perairan Cyprus yakni laut Yunani, arah kapal pun kini sudah berada persis di pantai Cyprus tepatnya di sore hari semua kapal bertemu di pantai Yunani, para panitia terlihat sibuk berkoordinasi, Ada bocoran informasi bahwa pihak zionis Israel telah berkicau agar semua kapal mengarahakan haluan ke pelabuhan Israel, dengan ancaman jika para relawan tidak menuruti perintah Israel maka dengan paksa mereka akan membajak semua kapal.
Perlu ditekankan bahwa misi ini adalah misi damai, misi kemanusiaan, membawa bantuan untuk masyarakat Gaza dengan tujuan atau pemberhentian terakhir adalah pelabuhan Gaza Palestina, diatas kapal tidak ada senjata tajam atau senjata api. Dan memang benar diatas kapal tidak ada yang namanya senjata, tujuan utama kami ke Gaza adalah melakukan peletakan batu pertama Rumah Sakit Indonesia di Gaza, karena dulu waktu saya masih aktif di salah Satu LSM misi mereka sangat mulia yaitu membanguan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Dengan tujuan utama adalah peletakan batu pertama, maka kami membeli pacul, sekop, meteran dan bahan material lainnya di Turkey, waktu itu saya memegang gagang sekop dan pacul, giliran saya melewati mesin exray pemeriksaan petugas panitia dari IHH, saya sempat di tahan oleh panitia, penyebab utama adalah karena saya membawa 2 batang kayu, mereka mengira 2 batang kayu itu untuk membela diri jika terjadi kondisi darurat di tengah laut, padahal kayu tsb adalah gagang pacul dan sekop, akhirnya 2 batang kayu tsb mereka tahan dan tidak diijinkan masuk ke dalam kapal, ya inti dari misi tsb adalah misi damai.
Kapal Mavimarmara adalah kapal besar dan terbesar di antara 3 kapal yang ikut dalam pelayaran freedom flotilla, kapal Mavimarmara diperkirakan dapat menampung lebih dari 5000 orang. Saat kapal Mavimarmara dan 8 kapal lainnya mulai meninggalkan pantai Cyprus, kecepatan atau laju baling baling kapal mulai dikurangi, hari mulai gelap hanya terlihat cahaya lampu dari masing masing konvoi kapal, saya bersama teman teman relawan Indonesia dan dari Malaysia malam itu sedang berada di lantai dua buritan kiri depan kapal, diluar pagar kapal.
Memang tadi sore para panitia melakukan briefing bagi semua relawan dan punya tugas masing masing, untuk Relawan asal Indonesia dan Malaysia di tempatkan berada di lantai dua buritan depan kiri kapal dan di tugaskan jika nanti tentara Israel memaksa naik keatas kapal maka harus kami dorong agar mereka jatuh ke laut.
Malam kian larut dan jam sudah meunjukkan jam 12 malam, dari kejauhan terlihat lampu kapal asing bulan dari rombongan freedom flotilla armada pembebasan untuk mematahkan blokade Israel atas Gaza, terlihat lampu merah dari atas udara seperti pesawat, sepertinya cahaya cahaya tersebut kok mengarah ke konvoi kapal kapal freedom flotillah, ucapku pada teman saya, ternyata benar itu kapal perang milik zionis Israel, ternyata itu pesawat helicopter milik zionis Israel, semua Aktivis keluar dari dalam badan kapal menuju luar pagar untuk melihat kapal Israel dan pesawat Israel, waktu menunjukkan jam 5 dan terdengar adzan Subuh, kami pun melakukan sholat Subuh berjamaah, dan DOR..DOR..DOR ....BOMMMMMMMMMMMMMMMMM.
Belum kelar sholat Subuh kapal kami mulai di serang secara brutal, di masing masing buritan luar kapal terlihat puluhan kapal speed boat Angkatan laut militer zionis Israel lengkap senjata berat seakan siap tempur di medan pertempuran, tembakan peluru karet dan peluru asli menghujani bodi kapal, mereka menembaki kearah kami, sedangkan persis diatas kepala kami terdengar suara pesawat heli dan pesawat Apache, pesawat pesawat itu mendekati lantai atas kapal untuk menurunkan pasukan Israel melalui tali.
Panik, bingung harus berbuat apa karena yang kami hadapi adalah pasukan elite bersenjata lengkap, sedangkan kami hanya tangan kosong, takbir bergema memecah heningnya malam di lautan Cyprus dan perairan internasional. Takbir allahu Akbar tak pernah berhenti, tembakan militer Israel kian brutal, mikir ku mungkin disinilah akhir hayatku, bakal mati di atas kapal ini, dari pada mati tanpa perlawanan, harus berbuat sesuatu minimal melawan..dengan gagahnya saya mencoba mencabut pagar besi didepan saya sembari teriak Allahu Akbar, tak tercabut besi tsb, ku ulangi dengan usaha yang sama, gagal karena las besi sangat kuat, tak jauh dari saya berdiri terlihat bangku kayu, ku angkat bangku tsb dan saya lemparkan kearah zionis, sebelah kanan saya ada tempat sampah, juga ku lemparkan ke arah zionis, ada satu lagi sisa amunisi persis depan saya ada ban mobil truk lumayan besar, juga kuarahkan ke militer zionis..tembakan Israel tak berhenti bahkan kian brutal..dalam hatiku kok saya masih hidup.
Abdillah..di badan kamu terdapat beberapa titik merah, di jidat mu juga terdapat titik merah, titik merah maksudnya apa? Tanyaku pada seorang teman, itu titik merah laser berasal dari senjata, setelah saya membalikkan badan kearah teman saya, ternyata di lantai atas terlihat militer sudah membidik saya, perlahan kusandarkan tubuh ke dinding kapal, para panitia memerintahkan kepada semua Aktivis untuk tenang dan jangan melawan atau membalas, setelah itu tembakan brutal dari Israel kian berkurang, posisi saya masih bersandar di dinding kapal dan perlahan berjalan menyamping arah kiri menyusuri dinding kapal, dor dor dor ada seorang pemuda persis depan saya tertembak dibagian kepala dan paha secara beruntun, alhamdulillah hanya peluru karet, pemuda tsb saya tarik bajunya untuk ikut bersandar ke dinding kapal, perlahan jalan menyamping dan kami berhasil masuk ke dalam kapal.
Begitu masuk kapal, turun tangga menuju lantai bawah, berhasil bertemu dengan para relawan asal Indonesia Malaysia, darah dimana mana, para korban yang di tembak oleh Israel tergeletak dimana di lantai kapal, Tim medis sibuk melakukan tindakan medis, 2 orang relawan asal Indonesia menjadi korban, saya bertemu dengan mas Okvianto ( Ralewan Kispa) tertembak di tangan, saya juga bertemu dengan Mas Surya ( Majalah Hidayatullah) tertembak di dada, saya duduk di samping mas Surya dan dibagian hidung mulut terpasang masker oksigen sembari saya tekan luka bekas tembakan untuk menghindari pendarahan, didepan saya seorang ibu menangis sembari memegang kepala jenazah yang tertutup oleh bendera Turkey dan bendera Palestina, ternyata yang terbujur kaku itu adalah suaminya yang ditembak oleh zionis Israel persis di kepalanya.
Dalam pembantaian dan tragedi kapal Mavimarmara menewaskan 10 orang relawan asal Turkey, serta melukai lebih dari 60 orang relawan dan 2 diantaranya berasal dari Indonesia.
Tembakan brutal berhenti, semua Relawan di Ikat dan di jemur di lantai atas kapal, saat antri untuk menjalani pemeriksaan diatas kapal, 2 militer zionis bertanya pake bahasa Inggris, Where Are you from ? Indonesia..are you Indonesian Army (apakah kamu militer Indonesia) sembari mengarahkan moncong senjata ke dada, saya diam kunci mulut,..secara tampilan saya karena postur tubuh saya tinggi, rambut cepak ala militer, mengenakan kameja warna hijau, celana warna hijau, sepatu coklat. Setiap Relawan yang dianggap berbahaya bagi militer zionis Israel maka tanganya diletakkan kebagian belakang dan kedua tangan diikat, jika relawan yang tidak berbahaya maka tangannya di letakkan dibagian depan dan diikat, nah kalau saya kategori relawan yang tidak berbahaya, tidak melawan dan tetap diam jadi tangan diletakkan dibagian depan dan diikat..ujung ujungnya ikat ikat juga, kata Abdillah Onim yang menjadi saksi hidup tragedi kapal Mavimarmara.
Kapal Mavimarmara yang kami tumpangi kini sudah diambil alih kemudi, sudah dikuasai oleh militer zionis Israel, dibajak dan kapal Mavimarmara beruba arah bukan ke Gaza akan tetapi di arahkan ke pelabuhan Israel bernama pelabuhan Ashdood.
Selanjutnya semua relawan di jebloskan penjara zionis Israel, termasuk bang Onim, satu hari penuh kami di tahan di dalam penjara Israel, dan malamnya kami dideportasi ke Amman Jordan, selama berada di Jordan memang tidak ada niatan untuk kembali ke Indonesia, kami berusaha mengurus visa Mesir agar dapat masuk ke Gaza melalui pintu Rafah, alhamdulillah kurang dari 1 bulan kemudian kami berhasil masuk ke Gaza melalui pintu perlintasan Rafah.
Buah dari tragedi tragedi kapal Mavimarmara, Hidup, mati,jodoh dan Rezki adalah ditangan Allah swt, Dialah yang menentukan, kini saya hidup bersama warga Gaza, diberi jodoh oleh Allah swt yaitu menikah dengan Muslimah Gaza(Hafidzoh), menetap di Gaza alhamdulillah dari pernikahan kami dikarunia 2 anak yang pertama diberi Nama Marwiyah Fillind(Filistin Indonesia, sedangkan Marwiyah adalah Nama ibu saya tercinta), yang kedua adalah Ismail Nusantara (Ismail Nama alm.Ayah saya tercintah, Rahimallahu ya rob), ayah saya wafat di saat saya berada di Gaza Palestina dalam rangka mengurus Surat tanah untuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Kini 5 tahun sudah berlalu tragedi Mavimarmara, hari ini Kamis 30 Mei 2015 tepatnya di pelabuhan Gaza, ratusan warga Gaza memadati pelabuhan Gaza dalam rangka memperingati 5 th tragedi berdarah kapal Mavimarmara, peringatan tsb di selenggarakan oleh IHH Turkey Cabang Gaza Palestina dan di hadiri oleh para pejabat Palestina, sumua faksi ikut hadir termasuk bang Onim bersama istri dan ke dua anaknya.
Pada kesempatan yang bahagia ini, saya mngimbau dan mngajak kepada semua faksi baik Hamas maupun Fatah, marilah kita bersatu karena tanah Palestina ini tidak hanya milik Hamas atau tidak hanya milik Mahmoud Abbas akan tetapi milik rakyat Palestina, di akhir kata sambutan ini saya menyampaikan, semoga Allah swt menghendaki agar kita dapat bebaskan masjid Alaqso dan kita sholat berjamaah didalamnya,Amin..ungkap IHH Cabang Gaza Palestina Mr.Mehmed Kaya.
Peringatan tragedi kapal Mavimarmara yang ke 4 pada tahun 2004, saya diundang untuk menjadi pembicara memberikan kata sambutan, saya juga menghimbau kepada rakyat Palestina agar bersatu padu, walau kapal Mavimarmara belum berhasil masuk Gaza akan tetapi semangat tetap berkobar, yang utama adalah risalah atau pesan untuk dunia dan kini kami hidup bersama kalian untuk berjuang bersama dan berkhidmat untuk Palestina dan masjid Alaqso, ini kewajiban kami semoga Allah swt menerima Amal ibadah kita semua, Amin..tegas bang Onim saat berada di atas podium di pelabuhan Gaza City.
Intinya, berjuang di jalan Allah swt tidak selamanya menempuh jalan mulus, pasti menghadapi cobaan dan rintangan, berproses. selama niat kita bersih dan iklas karena Allah swt, insya Allah bakal dimudahkan oleh Allah swt. Mustahil dan sulit bagi manusia, tidak bagi Allah swt.
Dalam berjuang memperjuangkan kebenaran dan menegakkan kalimat Allah swt di muka bumi, yang harus kita tanamkan dalam benak dan jiwa kita salah satunya adalah niat bersih ihklas karena Allah swt, kedepankan amanah, satukan tujuan dan rapatkan barisan harus kompak jangan terpecah belah, otak dan hati harus selalu bersih, tujuannya hidupnya bukan dunia, tetap sabar dijalan Allah swt dan perlu kita ketahui bahwa doa dan saling mendoakan adalah senjata yang paling ampuh.
Dengan demikian jangan pernah bosan untuk saling mendoakan, mendoakan rakyat Gaza Palestina khususnya kiblat pertama umat Islam dunia masjid Alaqso almubarok, semoga Allah swt tetap menjaga kesucian masjid Alaqso dan terbebasnya tanah Palestina dari jajahan zionis Israel.
Aamiin.
Abdillah Onim
Saksi Hidup Tragedi Kapal Mavimarmara, kini menetap di Gaza City.
Langganan:
Postingan (Atom)